Jumat, 05 November 2010

Vicente Mote Alfaro : Kisah Yesus Menjadikannya Seorang Muslim

Vicente Mote Alfaro : Kisah Yesus
Menjadikannya Seorang Muslim

Penulis : Redaksi KSC

Tak pernah terlintas dalam
pikirannya bahwa kelak dia akan
menjadi seorang Muslim. Dia
tahu mengenai agama Islam.
Namun, agama yang diturunkan
melalui Nabi Muhammad SAW itu
tak pernah diketahuinya secara
mendalam.

Maklum sejak kecil hingga
dewasa, Vicente Mote Alfaro,
termasuk seorang Kristiani yang
taat pergi ke gereja. Setiap
pekan dia rajin menghadiri
kebaktian dan tak pernah lupa
membaca alkitab, sekalipun
sedang di rumah. Apalagi, dia
tinggal di Spanyol, negara yang
mayoritas penduduknya
beragama Katolik.

Hingga akhirnya di saat usianya
20 tahun, Alfaro 'diperkenalkan'
dengan Islam oleh tetangganya,
seorang Muslim Aljazair. ''Ketika
berbincang-bincang, dia
mengatakan bahwa seluruh
umat manusia adalah keturunan
Adam dan Hawa, dan semuanya
merupakan anak dari Nabi
Ibrahim,'' ujarnya mengisahkan
kejadian itu. ''Saya terkejut
mengetahui bahwa dalam Islam
juga mengenal Adam, Hawa, dan
Ibrahim."

Perbincangan itu rupanya
begitu
berbekas di diri Alfaro.
Perkataan tetangganya itu terus
teringat di kepalanya, membuat
dirinya semakin ingin
mengetahui tentang agama
yang kali pertama diturunkan di
Makkah ini. Untuk memuaskan
keingintahuannya itu, dia coba
mencari referensi mengenai
Islam dari perpustakaan. Saat
itu, dia sudah kuliah.
''Selanjutnya, saya meminjam
salinan Al-Qur'an (dan
terjemahannya) dari
perpustakaan,'' ujarnya.

Alfaro membawanya pulang dan
membaca Al-Qur'an tersebut
dengan teliti. Ayat demi ayat,
lembar demi lembar, Al-Qur'an
itu dibacanya dengan perlahan.
Hingga akhirnya, dia
mendapatkan ayat-ayat Al-
Qur'an yang mengisahkan
tentang Yesus (Nabi Isa) dan
kejadian penyalibannya.
Penjelasan dan kisah tentang
Yesus yang dimuat dalam Kitab
Suci umat Islam itu rupanya
mengguncang hati kecilnya.

''Saya sudah sering membaca
dalam Injil bahwa Yesus adalah
anak Tuhan dan Tuhan mengirim
anaknya ke bumi untuk dibunuh
dan disiksa guna membebaskan
dosa-dosa manusia. Saya
sebenarnya selalu bermasalah
dengan hal itu, terutama untuk
bisa mempercayai cerita itu,''
tutur Alfaro mengungkapkan isi
hatinya ketika belum bertemu
dengan Islam.

Setelah membaca Al-Qur'an, dia
seakan menemukan jawaban
yang sebenarnya mengenai
kisah Yesus dan penyalibannya.
''Saya temukan jawabannya
dalam Al-Qur'an. Yesus tidak
pernah disiksa ataupun disalib,''
katanya. ''Muslim meyakini Yesus
sebagai salah satu Rasul yang
sangat dihormati. Dalam Islam,
Yesus tidak mengalami
penyaliban, namun diangkat ke
surga dan kelak akan diturunkan
kembali ke bumi pada akhir
zaman.''

Kisah mengenai Yesus dalam Al-
Qur'an itu tampaknya menjadi
tonggak penting bagi Alfaro
untuk menuju cahaya Islam.
Setelah hatinya kian mantap, dia
pun mengucapkan dua kalimat
syahadat. ''Dengan cepat saya
menyadari bahwa Al-Qur'an
adalah Kitab Tuhan yang
sesungguhnya, dan saya tidak
pernah menyesal menjadi
seorang Mualaf,'' ujar pria yang
kini memiliki nama Mansour itu.

Dan kini jika masyarakat
bertanya kepada Alfaro
bagaimana dia dapat menjadi
seorang Mualaf, dia akan
memberikan jawaban yang
sederhana. ''Allah telah
menjadikan Islam sebagai
agama dan hidupku,'' katanya
dengan penuh kerendahan hati.
''Saya membaca Al-Qur'an,
menemukan kebenaran tentang
Yesus, dan saya putuskan
menjadi Mualaf.''

Kini Alfaro senang dengan
agama barunya. Bahkan,
pengetahuannya tentang Islam
telah berkembang dengan pesat.
Pada 2005, dia menjadi anggota
Dewan Direktur Islamic Cultural
Center of Valencia (CCIV).
Bahkan, dia menjadi mualaf
pertama di Spanyol yang
menjadi imam masjid di CCIV.
''Dia pantas dipilih karena
pengetahuannya agamanya
yang luas,'' ucap El-Taher Edda,
Sekretaris Jenderal Liga Islam
untuk Dialog dan Koeksistensi.

Dari replublika online
sumber : KSC m.kotasantri/bilik/mualaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .