Jumat, 31 Desember 2010
10 Film Terbaik Fersi AFI (American Film Institute)
The American Film Institute (AFI) sebuah lembaga independen nirlaba yang dibentuk oleh the National Endowment for the Arts, sejak tahun 1967 ketika presiden AS Lyndon B. Johnson berkuasa, akhirnya kembali merilis sepuluh film terbaik 2010 versi pilihan mereka.
Lembaga yang gemar mendiskripsikan institusinya sebagai institut nasional yang menyediakan kepemimpinan dan pendidikan dalam bidang layar lebar, serta pengenalan dan merayakan kehidupan berkesenian dalam dunia perfilman, pertelevisian dan media digital itu, selalu ditunggu pilihannya di setiap akhir tahun. Untuk penutup tahun 2010, AFI mengakui tahun ini bukanlah tahun terbaik bagi perfilman Hollywood, tapi tetap dinilai mampu memberikan pilihan berkualitas tontonan kepada publik.
Dalam bahasa AFI, sebagian besar film itu dinilai kurang berkualitas, sehingga tidak memberikan kejutan- kejutan baru. Meski tidak memberikan secara jelas kualitas film pilihan AFI parameternya apa, sehingga pada saat bersamaan sejumlah kritikus film juga menuding film terbaik pilihannya juga sangat bisa ditebak, tapi pilihan AFI dianggap yang paling mendekati idealisasi pilihan publik. Idealisme pilihan publik Berikut kesepuluhan film terbaik 2010 pilihan AFI.
Pada nomor pertama adalah film berjudul The Fighter, sebuah film yang bernarasi tentang kisah hidup petinju professional dalam mengarungi bahtera di dalam dan di luar ring tinju. Film ini, mengingatkan pada publik film bertema sejenis seperti film Rocky, Raging Bull, Million Dollar Baby, dan The Wrestler. Film yang memasang aktor utama Mark Wahlberg itu, diklaim memenuhi semua unsur sebuah film.
Selanjutnya adalah film Black Swan yang dibintangi Natalie Portman dan Mila Kunis. Film yang mengambil latar cerita penari balet itu, memasukkan semua karakter manusia di dalam cerita. Termasuk unsur kegilaan, seperti adegan ciuman antarperempuan.
Pada peringkat ketiga pilihan dijatuhkan pada film Inception yang dibesut sutradara film The Dark Knight, Christoper Nolan. Film ini dinilai berhasil menghadirkan unsur special effects yang sangat luar biasa dalam penyajiannya. Sehingga membuat Leonardo DiCaprio sebagai aktor utamanya, menjadi magnid utama yang sulit dilupakan.
Berikutnya film The Kids Are All Right, yang berkisah tentang perlawanan terhadap kehidupan sex sesama jenis, yang dibintangi Julianne Moore.
Diikuti kemudian film 127 Hours yang dibesut sutradara Slumdog Millionaire Danny Boyle bersama James Franco. Film ini juga diangkat dari kisah kejadian nyata.
Dibelakangnya adalah film The Social Network yang mengingkat kisah dibalik pendirian jejaring sosial Facebook.
Selanjutnya adalah film The Town, yang berkisah tentang kehidupan sekelompok bandit dalam menjalankan operasinya.
Diikuti film animasi Toy Story 3 produksi Pixar, meminggirkan film sejenis seperti How to Train Your Dragon dan Cars 2.
Sedangkan film koboi berjudul True Grit menyusul di belakangnya. Film yang disutradarai Coen Bersaudara itu, memasang aktor senior Jeff Bridges sebagai pelakon utamanya. Sebagai film remake, True Grit dinilai berhasil menghidupkan ketegangan secara utuh.
Pada urutan kesepuluh adalah film Winter's Bone yang dibuat secara independen, yang berkisah tentang bagaimana mempertahankan hidup dalam deraan perkara yang tidak mudah.
Sumber: Suaramerdeka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .