Jumat, 03 Desember 2010

La Tahzan, Duhai Jiwa

Image and video hosting by TinyPic
Penulis : nina fitria

Kehidupan layaknya roda, yang senantiasa berputar, kadang kita berada di atas, namun dapat sekejap merasakan berada dalam posisi terbawah. Sesaat kita merasakan bahagia dan senang hati, namun sejeda kemudian dapat merasakan pilu hati yang tak terperi.

Inilah hakikat kehidupan, yang bukan untuk apapun kita menjalaninya, kecuali kehidupan yang berkah dari dan untuk sang MAHAHIDUP.

Mungkin kita pernah merasakan untuk yang kesekian kalinya fenomena ujian kasih sayang- NYA, dan untuk kesekian kalinya, Allah tidak membiarkan diri kita lama terpuruk di dalam kesedihan dan kegamangan. Subhanallah, Mahasuci Engkau ya Allah, dengan segala Mulia Kalam-NYA. ".

karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al- Insyirah : 5-6) . Mengalir begitu saja bulir-bulir kaca membasah kedua belah pipi, tiap kali hati menyitir firman-NYA, sebagai penghiburan jiwa yang kelam mendera.

Betapa dalam kasih sayang-NYA pada Hamba- hamba-NYA, bahkan Ia menjaminkan jalan keluar di setiap kesulitan, ya, bersama kesulitan ada KEMUDAHAN.

Hanya saja, kitalah yang seringkali tidak bersabar menetapi yakin atas janji-NYA. Astaghfirullahal adzim. Kita tetapkan hati ini, untuk menjadi jiwa yang tidak mudah mengeluh, karena hati menyadari, tak ada yang pantas dikeluhkesahkan, karena segala sesuatu yang datang dari-NYA adalah kebaikan untuk kita, karena tak ada nikmat-NYA yang pantas didustakan, sedikit pun, tak ada. "...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman : 13) .

Hati ini yang seringkali tak bersyukur. Mohon ampunlah pada Allah SWT, "Ampuni kami, ya Allah. Jadikan hamba sebagai sahaya yang amat pandai bersyukur pada-MU, ya Allah, hingga kehidupan ini penuh tahmid hamba pada-MU, sehingga kehidupan ini selalu menjadi karunia terindah dari- MU, menjadikan hamba pribadi mukmin yang menakjubkan, yang pandai bersyukur kala ENGKAU karuniakan nikmat meski sekecil apapun, dan kuat bersabar meski dalam ujian seberat apapun, dan itupun menjadi kebaikan yang berlimpah bagi hamba.
Allahumma amin."

"Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya.

Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim) . Semakin deras rinai hati membasahi, betapa tak mampu hati ini jika harus terus memenuhi relung hati dalam keluh kesah, betapa kita rindu menjadi pribadi menakjubkan yang mendapati pujian INDAH manusia terindah dan mulia sepanjang zaman, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.

"... Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir..." (QS. Al- Baqarah : 286) .

Airmata pun terus mengalir, airmata malu pada-NYA, airmata rindu pada-NYA, airmata pengharapan pada-NYA, pengharapan tertinggi, bahwa hidup dan mati kita dalam ridha- NYA, hingga mati kita kelak menjadi gerbang kemuliaan dari-NYA.

"Sungguh, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Rad : 28) .

Sibukkan hati ini selalu dengan menghayati kasih sayang berlimpah-NYA, saat roda kehidupan kita dari-NYA berada di bawah putaran kesedihan dan ujian.

"Seorang hamba justru bisa menjadi sangat sibuk merasakan kasih sayang-Nya, saat ia menghadapi penderitaan yang berat. Dia berpikir seperti itu karena yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik yang ditetapkan Allah kepadanya." (Ibnul Qayyim) .

La tahzan, duhai qalbi, duhai jiwa yang rindu rahmat Rabbul Izzati, bersemangatlah engkau, bercahayalah engkau untuk menjemput Rahmat Tuhan-MU. Yakin dan ingatlah selalu janji- NYA. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS. Al-Baqarah : 214). Wallahu a'lam bishshawwab, wallahul musta'an.

Sumber: kotasantri.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .