Jumat, 03 Desember 2010

Pendiri Wikileaks Diburu Interpol

Image and video hosting by TinyPic

Pendiri situs Wikileaks Julian Assange kini menjadi buron polisi internasional (Interpol). Rabu (1/12) kemarin, Interpol mengeluarkan ‘red- notice’ (Surat Penangkapan) terhadap Julian Assange, yang menjadi buron di Swedia karena tuduhan kejahatan seksual.

Seperti dilaporkan harian Guardian, ciri-ciri Assange diumumkan ke daftar pencarian Interpol. Tertanggal 30 November, entri tersebut berbunyi: "kejahatan seks" dan mengatakan bahwa surat perintah penangkapan telah dikeluarkan oleh kantor kejaksaan internasional di Gothenburg, Swedia.

"Jika Anda memiliki informasi apapun harap menghubungi polisi setempat ataupun polisi nasional." Bunyi entri itu: "Dicari: Assange, Julian Paulus," tempat kelahiran Townsville, Australia.

Assange disebut- sebut berada di sebuah lokasi rahasia di suatu tempat di luar London, bersama dengan sesama peretas dan penggemar WikiLeaks.

Usaha Sky News melalui Skype untuk mewawancarai Assange gagal karena koneksi internet yang rusak. Beberapa negara saat ini sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap Assange.

Swedia, Australia Amerika Serikat sudah mengambil langkah hukum, dan mungkin sebentar lagi Inggris.

Jaksa Agung AS, Eric Holder, mengumumkan bahwa departemen kehakiman dan Pentagon sedang melakukan "penyelidikan kriminal" mengenai pembocoran terbaru yang difasilitasi Assange. Pasal yang dituduhkan terhadap Assange adalah dari Undang- Undang Spionase.

Tindakan itu menyusul WikiLeaks yang mulai menyiarkan lebih dari 250 ribu kawat diplomatik kedutaan-kedutaan Amerika Serikat yang kebanyakan bersifat rahasia. Presiden Amerika Barack Obama, telah menunjuk Russell Travers, pakar "anti- terorisme" untuk memimpin upaya AS untuk mengurangi kerusakan pada pelanggaran WikiLeaks dan mencegah pengungkapan data ilegal di masa mendatang.

Russell Travers, wakil direktur berbagi informasi di National Counter- Terorisme Pusat, "akan memimpin sebuah upaya yang komprehensif untuk mengidentifikasi dan mengembangkan reformasi struktural yang dibutuhkan dalam menangani kasus pelanggaran WikiLeaks," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Dalam pada itu, perusahaan internet AS, Amazone, telah menghentikan WikiLeaks untuk menggunakan server mereka. Langkah ini memaksa situs whistle-blowing WikiLeaks memindahkan layanan bergeser ke Eropa. Penghentian Server WikiLeaks di Amazone internet muncul setelah senator Joe Lieberman mempertanyakan hubungan internet Amazon dengan website WikiLeaks.

Joe Lieberman, adalah seorang senator independen dari Connecticut. Situs WikiLeaks sempat tak bisa diakses selama beberapa jam sebelum pindah kembali Swedia.

Tepat sebelum Wikileaks merilis beberapa 250.000 kabel diplomatik AS pada hari Minggu, website berada di bawah serangan berbasis internet yang membuatnya tidak tersedia selama berjam-jam.. Amazon memiliki bank besar komputer yang bisa disewa secara self-service. "Keputusan perusahaan untuk menghentikan WikiLeaks sekarang adalah keputusan yang tepat dan harus dipakai sebagai standar untuk bagi perusahaan selain WikiLeaks yang menggunakan untuk mendistribusikan material ilegal,''kata Lieberman dalam sebuah pernyataan. (msa/ant/ Aljazeera)

sumber: suara-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .