
Ingin mengetahui bakat anak, gaya belajar hingga karakternya? Cobalah tes dengan fingerprint analysis atau analisis sidik jari. Dengan tes ini Anda bisa mengetahui cara kerja otak anak yang paling dominan.
Dengan begitu akan terlihat secara jelas potensi dan minat anak, sehingga kita lebih mudah mengarahkannya.
Fingerprint analysis ini merupakan salah satu pengukuran psikobiometrik yang mencirirkan paparan genetik seseorang untuk mengetahui potensi berdasarkan cara kerja otak.
Metode yang dibuat salah satu perusahaan PsychoBiometric dari Bandung ini membuat alat dan software penganalisis. Berupa pemindai sidik jari biasa, yang kemudian akan dihubungkan ke sebuah komputer yang telah sudah memiliki piranti lunak penganalisa. ”Setelah 10 jari discan, hasilnya akan tercetak dalam bentuk form dan telah terbagi secara otomatis anak tersebut masuk ke kategori mana ” jelas Rita, petugas analisis sidik jari Frisian Flag yang ditemui di booth mereka di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Yang akan tercetak menurutnya, sebanyak tiga form.
Form pertama berisi pengenalan gaya belajarnya. Yang terbagi juga menjadi tiga kelompok yakni gaya belajar Auditori, Visual, dan Kinestetik.
Setelahnya form kedua berisi kecerdasan majemuk, atau Multiple Intelligience. Form ini terbagi menjadi delapan jenis kecerdasan yang juga bisa dijelaskan satu persatu.
Sementara yang ketiga, adalah kepribadian atau karakternya, yang juga terbagi menjadi empat jenis. Mengapa bisa terlihat selengkap itu hanya dari pindai atau scan jari? Sebab sidik jari manusia pasti berbeda dari yang satu dengan yang lain.
Sidik jari yang terbentuk di janin ketika berusia 13 hingga 24 minggu ini ternyata berubahnya bersamaan dengan tumbuhnya saraf otak.
Sebab itu dari paparan genetik dalam sidik jari, kita bisa mencari thau cara kerja otak mana yang dominan, serta potensi dan minat anak tersebut.
Sumber : Sehat News

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .