Assalaamu’alaikum..
apa kabar semuanya? Baik dong yaa.. Amiinn. Buat yang sedang berpuasa sunnah, semoga puasanya lancar dan berkah yaa, buat yang nggak.. tak perlu berkecil hati.. yuk marii kita ngaji bentaran, supaya sama-sama dapet pahala .. mau? Mau? Mauuu? Sip … ;-) Cerita dulu dikitt .
. “Ma,.. jangan merabot yaa.. kan kita kepingin anak kita menjadi hafidz.. jangan ada TV, jangan ada radio.. jangan ada apapun deh, ya ma? Ya? Ya? .. “ suara seorang suami diseberang telpon, kepada istrinya yang insyaAllah sedang berusaha kepingin banget jadi istri sholehah .. dengan jilbab yang gak terlalu lebar juga gak sampe mencekik leher :
D si istri manggut-manggut mengiyakan.. sempat terlupa, kalo suamianya kan gak bakalan melihat anggukannya.
. :P Nah, suatu hari .. ketika suami dan istri yang sudah lama ber LDR ria ini.. alias menjalani hubungan jarak jauh, dengan sukses dan sedikit baret-baret (bathinnyaa.. :D) .. akhirnya bertemulah mereka, sang istri dapat pergi menemui suaminya yangbertugas di luar negeri.
Sesampainya disana ..? engg… ingg… eennngg… oalaaahh .. kok ya rumah yang ditempati suaminya penuh dan kumplit plit dengan aneka perabotan. TV gede, VCD Player, Video player juga (waktu itu masih ngtrend ) Gitar listrik 4! Juga ada gitar biasa 1… belum lagi perabotan yang lain… wuihh.. kira-kira gimana perasaan sang istri? Gondok? Pastinyaaa … mangkel? Ya iyyaalaahh .. lha wong dia dilarang punya ini itu, kok ya malah suaminya hidup bergelimang aneka elektronik yang canggih-canggih .. Kira-kira .. andai temans adalah istrinya? Gimana perasaan temans? .. Berat ya? .. berat bukan menahan kegondokan seperti kisah diatas.
Tapi berat disini maksudnya adalah … amat berat .. kita bisa menjalani apa yang kita sendiri mengucapkannya. Betul gak? .. Ada berapa banyak … orang- orang diatas kita yang berani mengumbar janji, .. akan begini akan begitu, memperbaiki ini, dan memperindah itu … yang semuanya itu gak satupun terwujud. Lho? .. lidah memang tak bertulang, gak heran banyak yang sering kesrimpet a.k.a keseleo meluncurkan banyak janji-janji joni .. Jargon
“Talk Less Do More” sebagai judul materi kita kali ini, .. bermakna sangaatt luas, dan dalem. Iya dong, gak perlu banyak omong deh, yang penting kerjakan apa yang bisa kita kerjakan. “'Amal yang paling disukai Allâh adalah yang dilakukan secara rutin walau pun sedikit ”. ...Karena 'amal yang sedikit tapi rutin itulah yang dapat menjaga stabilitas îmân. Dalam QS 61:2-3 : “ hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang kamu sendiri tidak mengerjakan” Wow… syerem banget ya? .. berani berbicara, tapi gak janji bisa mengerjakannya atau nggak. Lah kalo begitu mah mending diem aja … “Fal yaqul khoiron awil yasmut, berkatalah yang baik, atau diam ” tuh .. Nabi juga berpesan begitu. Kenapa? Karena memang Nabi kita sudah memahami betul … kita lebih gampang mengeluarkan kata-kata ketimbang mempraktekkannya secara nyata. Hayoo … ngakuuu?? Heheheh Lalu .. lalu .. gimana dong caranya? Supaya antara talk dan do nya bisa kita usahakan dengan sebaik-baiknya? .. yaahh .. insyaAllah bisaa.. selama ada niat mah, .. kita pakai rumus 3 M yukk.. M yang pertama, Mulai dari yang termudah. M yang kedua, mulai dari dirimu sendiri, dan .. M yang ke3 .. mulailah sekarang jugaaa.. gak pake delay, emangnya pesawat si ehm .. yang demen banget delay! :P Mulai dari yang termudah -> Senyum, mudah gak? Sapa? Mudah kan? .. yuk mulai sekarang biasakan saling senyum dan sapa dengan salam kepada sesama teman. Ringan melakukannya, tapi tetap dapat balasan pahala. Mulai dari diri sendiri, .. contoh kisah dari tokoh besar islam, imam Al-Hasan Al-Basri : Pada hari jum'at, sebelum Al- Hasan naik mimbar, ia didatangi seorang laki-laki, membisikan sesuatu ketelinganya: "Wahai Imam, berbicaralah tentang keutamaan membebaskan hamba sahaya, dan anjurkanlah mereka untuk melakukannya". Lalu orang itu berlalu di antara para jama'ah, mendengarkan khuthbah Al-Imam, anehnya dia tidak berbicara sama sekali tentang masalah pembebasan budak. Jum'at demi jum'at berlalu,…. pada jum'at keempat barulah Al-Hasan menganjurkan jama'ah untuk melakukan hal itu, laki-laki itu dangan heran dengan tindakan Al-Hasan. Al-Hasan menjawab : "Saudaraku, tidak layak bagi saya untuk berbicara di hadapan jama'ah, hingga saya berusaha mencari uang, dan pergi ke pasar untuk membeli budak untuk dibebaskan, apa anda ingin saya termasuk dalam daftar yang diperingatkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya : "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka apakah kamu tidak berpikir?". Nah, yang terakhir .. yukk kita mulai sekarang juga, bagaimanapun cara kita, berbeda-beda tapi tetap dengan niat yang sama, insyaAllah akan berbuah kebaikan pula, pada saatnya nanti. Jangan lantas jadi sinis ketika … yang memberikan nasehat itu keliatannya bukanlah seseorang yang berpembawaan kalem, tenang dan berwibawa. Nasihat kebaikan bisa datang dari siapa saja, dan kapan saja.. asal kita mau dengan rendah hati menerimanya, maka segalanya pasti akan terasa indah. “Katakanlah hai Muhammad, setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing. Maka Tuhanmulah yang lebih Mengetahui siapa yang lebih benar jalannya ” Wallohu A'lam bishshowaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Saran dan Kritik anda. .